Monday, March 19, 2012

Kesehatan Mental

Pengertian Kesehatan Mental
Mental hygienie merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan pencegahan dari kemungkinan timbulnya kerusakan mental atau maladjustment. Kesehatan mental terkait dengan 1) bagaimana kita memikirkan, merasakan, menjalani kehidupan sehari-hari, 2) bagaimana memandang diri sendiri dan orang lain, 3) bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dalam mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental menurut para ahli :
1.       Hadfield : upaya pemeliharaan mental yang sehat dan mencegah agar mental tidak sakit.
2.       Alexander Schneider : suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis.
3.       Carl Witherington : ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam mengembangkan mental yang sehat.

Karakteristik mental yang sehat :
1.       Terhindar dari gangguan jiwa
Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan perbedaan antara gangguan jiwa (neurose) dan penyakit jiwa (psikose), yaitu :
ð  Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya psikose tidak.
ð  Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. Sedangkan psikose kepribadiannya dari segala segi (tanggapan, perasaan, emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan.
2.       Dapat menyesuaikan diri
Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh atau memenuhi kebutuhan, dan mengatasi stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai dengan norma agama.
3.       Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
Individu yang sehat mentalnya adalah yang mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. Pemanfaatan kegiatan itu seperti dalam kegiatan belajar, bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi dan berolahraga.
4.       Tercapainya kebahagiaan pribadi dan orang lain
Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku atau respon terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. Dia mempunyai prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan diri sendiri diatas kerugian orang lain. Segala aktifitasnya ditujukan untuk mencapai kebahagiaan bersama.

No comments:

Post a Comment