Thursday, March 3, 2011

LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN ALAM

Mula-mula manusia masih percaya pada mitos yang sekarang hanya dinilai sebagai pengetahuan semu (pseudo science). Karena mitos kemudian dianggap tidak memuaskan, maka dicarilah pure science. Objek utama yang dipikirkan manusia adalah alam, sehingga lahirlah pengetahuan alam.

Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gajala-gejala alam, mencatatnya, kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang di peroleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian, semakin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari  hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikirnya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dan eksperimen, maka lahirlah ilmu pengetahuan alam sebagai ilmu yang mantap.

A. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati dan membeda-bedakan dan dari percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial error. Semua pengetahuanyang diperoleh diterima apa adanya, belum ada usaha mencari asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.

B. Zaman Yunani Kuno
Pada masa ini, manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya, tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawaban tentang asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu. Beberapa tokoh dan pandangan-pandangannya sebagai berikut :

1) Thales (624-548 SM)
Thales adalah seorang ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Thales dianggap sebagai orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Dia berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu adalah air.
2) Pythagoras (580-500 SM)
Ia adalah seorang ahli matematika.. Ia mengemukakan 4 unsur dasar suatu benda, yaitu tanah, air, api dan udara. Pythagoras juga terkenal dengan dalilnya, yaitu Dalil Pythagoras. Dalil ini mengatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kudua sisi siku-sikunya.
3) Socrates (470-399 SM)
Ia dianggap sebagai tonggak sejarah ilmu pengatahuan Yunani karena sejak Socrates ini banyak penyelidikan yang dilakukan terhadappengetahuan yang menyangkut kehidupan manusia, sedangkan sebelumnya, orang terutama mengadakan penyelidikan yang menyangkut alam. Hasil pemikirannya dihimpun oleh Plato, diantaranya tentang logika, yakni adanya premis mayor, premis minor dan conclusion.
4) Leucipus dan Demokritos (460-370 SM)
Penemu teori atom. Menurut mereka berdua, zat memiliki bangun butir. Segala zat terdiri dari atom. Atom tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diubah. Atom dapat berbeda dalam bentuk dan ukurannya. Segala zat berbeda dalam jumlah dan susunan atomnya. Semua perubahan yang terjadi pada benda adalah akibat dari penggabungan dan penguraian atom menurut hukum sebab akibat.
5) Aristoteles (384-322 SM)
Ia berpendapat bahwa ada 5 unsur dasar dari segala sesuatu yaitu tanah, air, api, udara dan eter (quint essentia). Unsur yang satu dapat berubah menjadi unsur yang lain kecuali eter.
6) Archimedes (287-212 SM)
Archimedes adalah ahli matematika, fisika, dan mekanika. Dia sudah menggunakan cara empiris yang didasarkan pada pengalaman atau percobaan. Archimedes menemukan bahwa benda yang terapung di air akan kehilangan berat sesuai dengan berat air yang terdesak.

C. Zaman Pertengahan
1. Zaman Alkimia
Selain 4 unsur dasar yang telah dikemukakan oleh ahli dari zaman Yunani, ahli-ahli alkimia menambahkan 3 unsur lagi, yaitu air raksa, belerang dan garam. Pengertian unsur lebih dimaksudkan pada sifat daripada unsur itu sendiri.

2. Zaman Latrokimia
Tokoh-tokoh yang ada pada zaman ini diantaranya :
a) Al-Khowarizmi (780-850 M)
Seorang ahli aljabar dan aritmatika. Dalam bukunya Al Jabr wal Mukalaba (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan), memperkenalkan asas algorisme yang merupakan sistem hitungan nilai angka menurut tempatnya dari kanan ke kiri, yaitu satuan, puluhan, ribuan, dan seterusnya. Hal ini kemudian menjadi dasar penggunaan sistem desimal.
 
b) Narizi (Wafat tahun 922 M)
Menulis sejumlah buku mengenai cuaca dan iklim serta pengetahuan tentang bintang. Narizi juga membuat planetarium dan alat bantu ilmu bintang untuk menggambarkan bentuk-bentuk benda langit  dan mengukur jaraknya.
c) Ar-Razi (866-909 M)
Oleh Bangsa Eropa dikenal dengan nama Razes, adalah tokoh kedokteran dan kimia. Ar-Razi adalah orang pertama yang mendiagnosa penyakit cacar dengan membedakan atas cacar air (variola) dan cacar merah (rougella). Sebagai ahli kimia, Ar-Razi menemukan air raksa (mercury).
d) Ibn Sina (980-1037 M)
Dikenal pula dengan nama Avicena adalah tokoh kedokteran. Bukunya Al Qanun fi'ith Thibb (Pedoman Kedokteran) adalah buku terluas yang dipergunakan dalam dunia kedokteran. Karya-karyanya yang lain sebanyak 170 judul diterjemahkan kedalam bahasa Latin.
e) Ibn Baithar (Wafat 1248 M)
Didunia barat dikenal dengan nama Alpetragius. Seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang mengarah pada applied science dibidang obat-obatan. Dalam bukunya Al-Adwiyati'l Basttithah (Ramuan Sederhana), Ibn Baithar mengemukakan 1400 ramuan obat, 300 diantaranya adalah temuannya sendiri. 200 ramuan diantaranya merupakan ramuan tumbuh-tumbuhan. Buku ini dicetak pula dalam bahasa Latin dengan judul Simplicia (1757).
f) Al- Ashama'i (740-828 M)
Sarjana imu hewan. Dalam bukunya Al-Hayawan, dia menguraikan tentang singa, harimau, gajah dan unggas dalam alamnya serta perpindahannya berhubungan dengan musim.

Secara garis besar, sumbangan bangsa Arab dalam perkembangan pengetahuan alam adalah :
- Menerjemahkan karya-karya peninggalan Yunani, mengembangkan dan menyebarkannya ke Eropa
- mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam bidang kedokteran, obat-obatan, astronomi, dan biologi
- memantapkan sistem bilangan dengan dasar sepuluh

D. Zaman Modern
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini adalah :
1) Evengalista Torricelli (1588-1647 M)
Seorang ahli fisika dan ilmu pasti yang berhasil menemukan termometer sebagai alat pengukur suhu udara sekaligus dapat memperkirakan tekanan udara pada suatu tempat.
2) Antonio Laurent Lavoiser (1743-1749 M)
Lavoiser adalah seorang pelopor di bidang kimia. Ia menemukan hubungan zat asam dan udara dalam pembakaran, serta menemukan sifat asam dan basa dalam suatu zat.
3) Antony van Leuwenhoek (1632-1723 M)
Ia adalah seorang ahli biologi. Dengan menggunakan mikroskop hasil karyanya dapat melihat bakteri dengan perbesaran 270 kali. Ia juga menemukan spermatozoa anjing, kelinci, ikan, manusia dan sejumlah binatang lain.


Sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab2-perkenalan_dengan_ilmu_pengetahuan_alam.pdf 

Wednesday, March 2, 2011

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan merupakan hasil usaha manusia untuk memecahkan misteri yang tersebar di alam raya. Konon, usaha ini sudah mulai dilakukan sejak zaman sebelum Socrates (seorang filsuf besar yang tinggal di Yunani). Memang, perkembangan ilmu pengetahuan alam tidak dapat dilepaskan dari kegiatan berfilsafatnya manusia.

Sebelum Socrates
Sejak zaman sebelum Socrates, para filsuf banyak membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan asal-usul alam raya. Awalnya, kegiatan ini dilakukan karena adanya kekaguman dan keingintahuan manusia terhadap segala hal yang mereka lihat dalam hidupnya.
Arche atau asal muasal menjadi fokus utama perdebatan para filsuf sebelum datangnya Socrates. Bisa dibilang bahwa kegiatan ini menjadi cikal bakal dari perkembangan ilmu pengetahuan alam yang ada di dunia ini. Sebut saja Phytagoras, seorang filsuf dan juga ahli matematika menyatakan bahwa alam ini tersusun dari angka-angka.

Kehidupan Yunani Dikuasai Mitos
Alam kehidupan Yunani memang sangat dikuasai oleh mitos-mitos. Banyak dewa yang dihubungkan dengan segala fenomena alam yang terjadi pada saat itu. Baik fenomena alam yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bagi kaum filsuf, keberadaan dewa hanyalah imajinasi atau proyeksi atas kelemahan manusia.
Mereka percaya bahwa manusia mampu menjawab teka-teki alam ini menggunakan akal mereka. Di sanalah, ilmu pengetahuan alam mulai berdiri, di atas rasio akal manusia, dan meninggalkan segala macam mitos yang tidak berguna.

Copernicus
Memasuki abad pertengahan, ketika kekuasaan gereja sangat besar, ilmu pengetahuan seolah beristirahat dari aktivitasnya. Segala hal yang bertentangan dengan Tuhan dan kekuasaan-Nya cepat-cepat disingkirakan oleh gereja. Ilmu pengetahuan alam dan filsafat pun dianggap memasuki masa kegelapan pada saat itu.
Usaha keras dilakukan pula oleh Copernicus, seorang fisikawan yang berani menentang pemikiran gereja. Ia menolak argumen gereja yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah bumi. Menurutnya, pusat jagat raya adalah matahari. Usaha Copernicus ini menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan alam.
Bagi Karl Popper, apa yang dilakukan Copernicus adalah revolusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam. Copernicus telah membuka jalan besar bagi manusia untuk terus berusaha dalam membuka tabir yang ada di alam raya. Konon, Copernicus dianggap sebagai Bapak Fisika Modern generasi awal sebelum disusul oleh Isaac Newton.

Fisika Modern
Ilmu pengetahuan alam atau yang lebih populer dengan sebuatan sains ditandai dengan munculnya fisika modern sebagai tonggak ilmu pengetahuan. Sains modern ini menolak seluruh argumen yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui eksperimental. Adalah perkataan sia-sia bagi mereka jika suatu pernyataan tidak dapat terbukti benar atau salahnya.
Persis apa yang disampaikan August Comte bahwa perkembangan manusia akan berujung pada puncak ilmu pengetahuan. Mitos, filsafat, dan agama, menjadi tergeser argumen-argumennya dan manusia akan sampai pada suatu masa ketika ilmu pengetahuan alam menjadi yang sangat berperan.

Newton dan Einstein
Dua nama tersebut bukanlah tokoh asing yang ada dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam. Newton (1643-1727) adalah seorang fisikawan yang terkenal dengan beberapa teori yang ia cetuskan. Misalnya, teori mekanika, optik, atau yang lebih populer tentang gravitasi Newton. Sementara Einstein (1879-1955), lebih terkenal dengan teori relativitasnya.
Di antara keduanya, terdapat perbedaan penjelasan mengenai teori gravitasi. Menurut Newton, gravitasi terjadi karena adanya gaya tarik bumi, sedangkan Einsten menjelaskan bahwa gravitasi terjadi karena ruang dan waktu melengkung.
Untuk memahami penjelasan Newton, Anda dapat melakukan simulasi sederhana. Ambil satu buah semangka. Kemudian, belah rata menjadi dua bagian. Anda akan melihat titik pusat buah semangka itu. Di sanalah, menurut Newton pusat gaya tarik bumi berada. Setiap benda yang jatuh di bumi akan ditarik oleh satu kekuatan menuju pusat bumi. Begitulah cara kerja gravitasi berlangsung.
Menurut Einstein, gravitasi terjadi karena ruang dan waktu melengkung. Mari kita melakukan simulasi sederhana lagi. Bentangkan sebuah kain sarung dan letakkan buah semangka tepat di tengahnya. Kain sarung diibaratkan sebagi ruang dan waktu, sedangkan semangka sebagai bumi.
Angkat ujung sarung (oleh dua orang) secara bersamaan. Maka, Anda akan melihat bagian sarung yang terkena beban semangka menjadi melengkung sesuai dengan bentuk semangka itu. Menurut penjelasan Enstein, gravitasi yang menyebabkan setiap benda akan jatuh ke bawah disebabkan adanya lengkungan ruang dan waktu.
Perbedaan penjelasan dalam dunia sains mengenai suatu peristiwa memang hal wajar. Terkadang, dari perbedaan itulah, ilmu pengetahuan alam terus berkembang. Namun, yang menjadi ciri utama pengetahuan alam adalah sifat dan usaha mereka yang selalu mengarah pada tujuan objektif. Tujuan objektif adalah tujuan yang dilandasi metodologi, eksperimen, dan pembuktian ilmiah.
Kini, ilmu pengetahuan alam terus berkembang dengan berbagai cabang masing-masing.