Akulturasi adalah
proses pertukaran ataupun pengaruh-mempengaruhi dari suatu kebudayaan asing
yang berbeda sifatnya, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat
laun diakomodasikan dan dintegrasikan ke dalam kebudayaan itu sendiri tanpa
kehilangan kepribadiannya sendiri (Koentjaraningrat,1990:91). Akulturasi sudah
ada sejak dulu dalam sejarah budaya manusia. Akulturasi timbul sebagai akibat
adanya kontak langsung dan terus-menerus antara kelompok-kelompok manusia yang
mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan adanya suatu
perubahan kebudayaan yang asli dari kedua masyarakat bersangkutan.
Menurut Harsoyo, akultirasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, akulturasi
adalah proses sosial yang terjadi apabila kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda, sehingga unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah di dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Menurut Lauer (1989: 402-407),
akulturasi dapat digambarkan sebagai pola penyatuan antara dua kebudayaan,
penyatuan antara dua kebudayaan, penyatuan disini tidak berarti bahwa
kesamaannya lebih banyak dari pada perbedaannya, namun berarti kedua kebudayaan
yang saling berinteraksi menjadi semakin serupa dibanding sebelum terjadinya
kontak antar keduanya.
Akulturasi mengacu pada proses dimana
kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan
kultur lain. Proses akulturasi biasanya terjadi secara formal melalui
pendidikan seseorang yang tidak tahu, diberi tahu dan disadarkan akan keberadaan
suatu budaya, dan kemudian orang tersebut mengadopsi budaya tersebut; misalnya
seseorang yang baru pindah ke tempat baru, maka ia akan mempelajari bahasa,
budaya, dan kebiasaan dari masyarakat ditempat baru tersebut, lalu ia akan
berbahasa dan berbudaya, serta melakukan kebiasaan sebagaimana masyarakat itu.
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu
pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan kognisi manusia. Menurut
asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno "ψυχή" (Psychē yang
berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga
secara epistemologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari
tentang jiwa.
Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi
Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung
maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Pengertian Psikologi menurut Dakir
(1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungannya.
Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah
(2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka
dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam
hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang
bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan
lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku
yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak
disadari.
Jadi, akulturasi psikologis adalah suatu
proses sosial yang timbul dari suatu kelompok manusia dengan perilaku tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu perilaku asing. Yang kemudian Perilaku asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam perilakunya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur periaku kelompok sendiri. Dengan kata lain bahwa
akulturasi psikologi itu bagaimana sikap, keadaan jiwa dan keterbukaan kita
dalam menyikapai budaya lain yang masuk ke dalam budaya kita sendiri tanpa
harus menghilangkan budya kita sendiri baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Contoh Akulturasi Psikologi adalah sebagai
berikut, mahasiswa asal Malaysia adalah contoh dari kasus memasuki suatu
lingkungan budaya baru. Mereka meninggalkan negara asalnya untuk suatu tujuan,
yakni menuntut pendidikan di Universitas Sumatera Utara. Dengan latar belakang
budaya yang sudah melekat pada diri mereka, termasuk tata cara komunikasi yang
telah terekam secara baik di saraf individu dan tak terpisahkan dari pribadi
individu tersebut, kemudian diharuskan memasuki suatu lingkungan baru dengan
variasi latar belakang budaya yang tentunya jauh berbeda membuat mereka menjadi
orang asing di lingkungan itu.
Dalam kondisi seperti ini, maka akan terjadi
culture shock. Meskipun Indonesia dan Malaysia berada dalam satu rumpun, tetapi
perlu dipahami bahwa perbedaan-perbedaan budaya itu pasti ada. Hal ini dapat
dilihat dari seringnya konflik yang terjadi di antara kedua negara. Kondisi ini
membuktikan bahwa kesatuan itu seutuhnya belum ada. Peneliti juga mengamati
kondisi mahasiswa Malaysia di Fakultas Kedokteran USU, khususnya yang masih
tampak berkelompok. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, mengapa hal ini
terjadi?
Apakah untuk menanggulangi keterkejutan
budaya yang mereka alami? Perbedaan antara budaya yang dikenal individu dengan
budaya asing dapat menyebabkan individu sulit menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, demikian halnya dengan mahasiswa asal Malaysia ini.
Bagaimana fenomena yang akan mereka alami ketika keluar dari suatu budaya ke
budaya lain sebagai reaksi ketika berpindah dan hidup dengan orang-orang yang
berbeda dengan mereka serta bagaimana upaya yang mereka lakukan untuk mengatasi
culture shock yang dirasakan menuju suatu adaptasi yang baik dan komunikasi
antarbudaya yang efektif.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi proses
penyesuaian diri, seperti variabel-variabel komunikasi dalam akulturasi,
yakni faktor personal (intrapersona), seperti karakteristik personal, motivasi
individu, persepsi individu, pengetahuan individu dan pengalaman sebelumnya,
selain itu juga dipengaruhi oleh keterampilan (kecakapan) komunikasi individu
dalam komunikasi sosial (antarpersonal) serta suasana lingkungan komunikasi
budaya baru tersebut (Mulyana dan Rakhmat, 2005: 141-144).
Sumber :
Berry, John W. 1999. Psikologi
Lintas Budaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Haviland. William A.
1995. Antropologi Jilid 1. Surakarta: Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi,
diakses pada tanggal 22 Desember 2012
http://ririnyp.wordpress.com/2012/10/07/artikel-akulturasi-psikologis/,
diakses pada tanggal 22 Desember 2012
No comments:
Post a Comment