Akulturasi adalah proses pertukaran ataupun pengaruh-mempengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan dintegrasikan ke dalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya sendiri (Koentjaraningrat,1990:91). Akulturasi sudah ada sejak dulu dalam sejarah budaya manusia. Akulturasi timbul sebagai akibat adanya kontak langsung dan terus-menerus antara kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan adanya suatu perubahan kebudayaan yang asli dari kedua masyarakat bersangkutan.
Akulturasi mengacu
pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau
pemaparan langsung dengan kultur lain. Proses akulturasi biasanya
terjadi secara formal melalui pendidikan seseorang yang tidak tahu,
diberi tahu dan disadarkan akan keberadaan suatu budaya, dan kemudian
orang tersebut mengadopsi budaya tersebut; misalnya seseorang yang
baru pindah ke tempat baru, maka ia akan mempelajari bahasa, budaya,
dan kebiasaan dari masyarakat ditempat baru tersebut, lalu ia akan
berbahasa dan berbudaya, serta melakukan kebiasaan sebagaimana
masyarakat itu.
Pendidikan
merupakan proses pembudayaan dan pendidikan juga dipandang sebagai
alat untuk perubahan budaya. Proses pembelajaran di sekolah merupakan
proses pembudayaan yang formal (proses akulturasi). Proses akulturasi
bukan semata-mata transmisi budaya dan adopsi budaya tetapi juga
perubahan budaya. Sebagaimana diketahui, pendidikan menyebabkan
terjadinya beragam perubahan dalam bidang sosial, budaya, ekonomi.
politik, dan agama. Namun, pada saat yang bersamaan, pendidikan juga
merupakan alat untuk konservasi budaya-transmisi, adopsi, dan
pelestarian budaya. Akulturasi budaya belajar dapat terwujud melalui
kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam antara lain : pertama,
kontak budaya belajar bisa terjadi antara seluruh anggota masyarakat
atau sebagian saja, bahkan individu-individu dari dua masyarakat.
Kedua, kontak budaya belajar berjalan melalui perdamaian diantara
kedua kelompok masyarakat yang bersahabat, maupun melalui cara
permusuhan antar kelompok. Ketiga, kontak budaya belajar timbul
diantara masyarakat yang mempunyai kekuasaan, baik dalam politik
maupun ekonomi.
Pengertian
Akulturasi menurut para ahli
1. Harsoyo
Akulturasi
adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok
manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan
mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian
menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah
satu kelompok atau kedua-duanya.
2. Koentjaraningrat
Akulturasi
adalah proses sosial yang terjadi apabila kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda,
sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah
di dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan sendiri.
3. Lauer
(1989: 402-407)
Akulturasi
dapat digambarkan sebagai pola penyatuan antara dua kebudayaan,
penyatuan antara dua kebudayaan, penyatuan disini tidak berarti bahwa
kesamaannya lebih banyak dari pada perbedaannya, namun berarti kedua
kebudayaan yang saling berinteraksi menjadi semakin serupa dibanding
sebelum terjadinya kontak antar keduanya.
4. Sumandiyo
Hadi (2006: 35)
Akulturasi
dan inkulturasi merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain.
Akulturasi sebagai perubahan budaya ditandai dengan adanya hubungan
antara dua kebudayaan, keduanya saling memberi dan menerima atau
shoter. Sumandiyo Hadi juga mengatakan bahwa akulturasi adalah the
encounter between two cultures (pertemuan antara dua kebudayaan).
5. Bee
dalam Hadi (2006: 35)
Akulturasi
yakni (Pertama, akulturasi menunjuk kepada suatu jenis perubahan
budaya yang terjadi apabila dua sistem budaya bertemu. Kedua,
akulturasi menunjuk kepada suatu proses perubahan yang dibedakan dari
proses difusi, inovasi, invensi maupun penemuan. Ketiga, akulturasi
dipahami sebagai suatu konsep yang dapat digunakan sebagai kata sifat
untuk menunjuk suatu kondisi, misalnya kondisi kelompok budaya yang
satu lebih terakulturasi dari budaya lain).
6. Kroeber
(1948: 425)
Akulturasi
terdiri dari berbagai perubahan-perubahan dalam kebudayaan, dimana
perubahan terjadi akibat bertemunya dua kebudayaan yang menyebabkan
meningkatnya persamaan antara dua budaya.
7. Murdock
et.al, (1965:12)
Akulturasi
adalah modifikasi adaptif dari berbagai elemen.
Komunikasi
Antar Budaya (Intercultural Communication)
Definisi
yang pertama dikemukakan didalam buku “Intercultural Communication:
A Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar
budaya (intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan
(message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya
tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain (Samovar &
Porter, 1994, p. 19). Definisi lain diberikan oleh Liliweri bahwa
proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan
komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang
memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (2003, p. 13). Apapun
definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya (intercultural
communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi
apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya
tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi. Kemudian,
Sumandiyo Hadi (2006: 35) juga memaparkan bahwa akulturasi dan
inkulturasi merupakan dua hal yang berkaitan satu sama lain.
Akulturasi sebagai perubahan budaya ditandai dengan adanya hubungan
antara dua kebudayaan, keduanya saling memberi dan menerima atau
shoter.
Sumandiyo Hadi juga mengatakan bahwa akulturasi adalah the
encounter between two cultures
(pertemuan antara dua kebudayaan).
Selain
itu, definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya
(intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar
budaya terjadi apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua
budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.
Komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau
sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart
L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang
yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau
perbedaan-perbedaan sosio ekonomi). Kebudayaan adalah cara hidup yang
berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari
generasi ke generasi.
Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan
bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran
sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka
dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.
Komunikasi antarbudaya dilakukan dengan cara :
- Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan
- Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama
- Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita
- Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.
Sumber
:
Berry,
John W. 1999. Psikologi
Lintas Budaya.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Haviland.
William A. 1995. Antropologi
Jilid 1.
Surakarta: Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/komunikasi-antar-budaya-definisi-dan.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24729/4/Chapter%20II.pdf
No comments:
Post a Comment