Kalo gue lagi sesedihan, kalo lagi bego mau aja di galau-in sama keadaan, temen gue yang paling setia selain kertas dan pulpen tu musik sama buku. Kalo lagi loyo, lemes, gue nyari-nyari sendiri kata-kata yang bisa menginspirasi dan bikin mood membaik.. Kalo lagi happy juga gue suka ngutip kata-kata atau lirik lagu, hahahaha.... Kadang yaa bikin sendiri deeh biar kata sok puitis juga tapi emang lebih puas kalo bisa mendefinisikan sesuatu pake kata-kata sendiri. Apa yang keluar dari hati itu bakal sampe juga ke hati. Seringkali gue nulis buat diri gue sendiri, terus gue share deh.. siapa tau bisa berguna buat temen-temen juga.
Tapi sekarang, gue bukan mau cerita, bukan juga mau ndongeng atau bikin puisi, tapi mau ngutip. Berhubung gue demen banget sama Perahu Kertas, ini ada beberapa kata yang sengaja gue stabilo-in di bukunya. Cekidooot... Semoga bermanfaat
"Lukisan ini menggambarkan sudut pandang seekor burung di angkasa saat terbang. Dia tidak melihat batas apa-apa, tidak melihat pelintang apa-apa, tidak terikat oleh Bumi. Bebas. Total." -Keenan
"jalan kita mungkin berputar, tapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri.." -Keenan
"...satu saat nanti, kita jadi diri sendiri." -Kugy
"Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo bukan cuma lari, lo tuh terbang. Dan lo suka lupa, gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gimana kita bisa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda." - Ojos
"...Saya nggak bisa bikin kamu yakin sama saya. Hanya kamu sendiri yang bisa." -Keenan
"...Saya nggak kuat meneruskan sesuatu yang saya nggak suka. Sementara hati saya ada di tempat lain. Itu bukan dunia saya, Pa, bukan itu jalan hidup yang saya mau." -Keenan
"Gua juga nggak ngerti ini gila atau malah waras. Yang jelas, inilah rasanya hal paling benar yang pernah gue lakukan." -Keenan
layaknya matahari yang tak menyimpan memori ataupun dendam dan senantiasa memandikan Bumi dengan sinarnya, tawa itupun membawa efek yang sama bagi dirinya. Kehangatan yang lahir tanpa pretensi. Tanpa perlu usaha. Pengampunan murni.
"No. YOU wake up! Nggak peduli galeri bilang apa, nggak peduli orang-orang itu punya pengalaman apa, harusnya kamu yakin sama diri kamu sendiri" -Kugy
"Ternyata selama ini aku ketinggian menilai kamu..." -Kugy
Menyadari betapa bocah kecilnya telah tumbuh besar menjadi seorang laki-laki dewasa yang memiliki jalan hidup sendiri. Sejenak lagi Keenan terbang dengan sayapnya, menuju tempat dan kehidupan yang ia pilih. Tidak dirinya, atau siapa pun, yang mampu membendung kepakan sayap-sayap itu.
"Pelukis yang baik bisa mengungkapkan semuanya, termasuk kekosongan sekalipun" -Luhde
"Kadang-kadang kanvas kosong juga bersuara. Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu."- Luhde
"Ini... anggaplah ini langit... sepertinya langit ini kosong. Tapi kit tahu, langit tidak pernah kosong. Ada banyak bintang. Bahkan tidak terhingga banyaknya. Keenan harus percaya itu. Langit ini cuma tertutup awan. Kalau Keenan bisa menyibak awan-awan itu, Keenan akan menemukan banyak sekali bintang. Dan dari sekian banyak bintang, akan ada satu yang berjodoh dengan kita.." -Luhde
Neptunus, semua nelayan yang sedang mencari arah akan diberi petunjuk oleh bintang di langit. Semoga dia menemukan bintangnya dan kembali menemukan jalannya pulang. -Surat Kugy buat Neptunus
"...sesungguhnya kata-kata juga bisa dilukis, diukir, bahkan ditarikan. Jadi, saya tetap bisa melukis kata-kata seindah lukisan, mengukir kata-kata secantik ukiran, dan membuat kata-kata menari gemulai seperti tarian." -Luhde
"Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan." -Luhde
Mungkin memang tak perlu ia mengetahui. Hanya memahami.
"...Yang satu itu... indah sekali... Saya cuma ingin menyimpannya..." -Luhde
"Akan ada satu saat kamu akan bertanya: pergi kemana semua inspirasiku? Tiba-tiba kamu merasa ditinggal pergi. Hanya bisa diam, tidak lagi berkarya. Kering. Tapi tidak selalu itu berarti kamu harus mencari objek atau sumber inspirasi baru. Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah, tidak berarti harus cari pacar baru, kan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbaharui. Cinta bisa tumbuh sendiri, tapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya. Apalagi kalau tidak dipelihara..." -Poyan
Kamu pasti senang sekali kalau bisa di sini... dekat dengan laut... kamu pernah bilang, suara ombak adalah lagu alam yang paling merdu. -Keenan
"...kamu sudah mulai dewasa. Hatimu sudah ingin pergi ke satu tempat, berlabuh, dan menetap. Tapi, perjalanan hati itu bukannya tanpa resiko." -Poyan
"Tidak mudah menjadi bayang-bayang orang lain. Lebih baik, tunggu sampai hatinya sembuh dan memutuskan dalam keadaan jernih. Tanpa bayang-bayang siapapun." -Poyan
Ada yang salah. Namun, rasanya tak bisa menunjuk apa-apa, siapa-siapa.
"Kadang-kadang langit bisa terlihat seperti lembar hitam yang kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap ada di sana. Bumi hanya sedang berputar." -Luhde
"Ketidaktahuan adalah awal yang baik. Segala sesuatu di awali dengan tidak tahu, ikuti saja..." -Poyan
"Kamu sudah pernah ada juga sudah cukup." -Luhde
"Ikuti saja kata hati kamu. Ke mana pun itu. Hati tidak bisa bohong. Kalau memang kamu tidak kembali, saya mengerti." -Luhde
"...hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup." -Poyan
Bintang jatuh yang menggelincir pergi dari tangannya dan tak pernah lagi bisa ia tangkap.
Sederhana, tapi begitu bernyawa dan bersuara.
Dan orang itu tak perlu melakukan apa-apa lagi selain hadir dan ada.
"...saya pergi ke mana suara hati saya memilih..." -Kugy
Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?
"Kecil ... saya selalu ingat kata-kata kamu. Kamu paling suka sama suara ombak. Moga-moga kamu senang, ya, di sini." -Keenan
Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.
Begitu banyak yang ingin terucap, tapi tidak bisa diungkap.
"...aku nggak bisa maksain diri menyukai apa yang sebetulnya bukan minatku, walaupun aku mampu. Aku juga nggak bisa pura-pura lupa dengan cita-citaku, impianku. Biarpun satu dunia ngegoblok-goblokin aku, tapi memang ini yang aku mau. Aku pingin jadi penulis dongeng. Dari dulu sampai sekarang ... nggak pernah berubah." -Kugy
"Bagaimana kita bisa tahu kapan waktunya untuk menyerah, dan kapan waktunya untuk bertahan?" -Luhde
"Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apa pun, oleh siapa pun." -Poyan
"Kugy, kepala kamu akan selalu berpikir menggunakan pola 'harusnya', tapi yang namanya hati selalu punya aturan sendiri. Ini urusan hati, Gy. Berhenti berpikir pakai kepala. Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati. Dengerin aja hati kamu." -Karel
"Kalau itu memang betul kata hati kamu, ikuti saja. Nggak akan pernah mungkin salah." -Karel
"...banyak yang aku ingin bilang ke kamu. Banyak yang ingin aku kasih. Tapi, nggak apa-apa, nggak usah. Mungkin memang bukan jatahku. Bukan jatah kita." -Kugy
"Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya" -Remi
"... Sebelum kita berdua berontak, dan jadi saling benci. Atau bersama-sama cuma karena menghargai." -Luhde
"Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih... Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh." -Luhde
...berserah pada aliran yang membawanya. Ke mana pun itu. Hati selalu tahu.
...pergi bersama angin. Bebas, seolah tanpa tujuan. Namun, angin selalu bergerak ke satu tempat.
"Maybe that's all that we need is to meet in the middle of impossibilities. Standing at opposite poles, equal partners in a mystery"
No comments:
Post a Comment