ku celahi tumpukan jerami yang menenggelamkanku
ku kuak timbunan lumpur hitam yang menggenangi tubuhku
dan benar saja!
ternyata didalamnya bertumpuk mutiara!
-Jessica Johanna
Friday, August 31, 2012
TERTOHOK ENGGAN
Terasa melampaui batas nalar
Tak pernah sebelumnya aku bertemu dengan rasa macam demikian
Sedikit tonjokan, menghela!
Telak aku tersadar!
Seolah terlalu tinggi
Terlalu berani
Dan mungkin terlalu tersilap
Atau mungkinkah juga ternyata terlalu salah?
Beranikah untuk tinggalkan?
Ah... Aku benar-benar merasa terlalu tinggi!
Maaf jika ternyata terlalu rapuh!
Bahkan untuk sekedar bermimpi saja, kini aku enggan!
-Jessica Johanna
-Jessica Johanna
Thursday, August 30, 2012
MEYAKINKAN DIRI? SIAPA YANG BISA?
Tidak ada yang bisa meyakinkan aku akan kamu
Tidak juga kamu, dia ataupun mereka
Tidak ada pula yang bisa meyakinkan kamu akan aku
Tidak juga aku, dia ataupun mereka
Hanya diri kita sendiri yang bisa!
-Jessica Johanna
-Jessica Johanna
AKU JATUH CINTA KEPADAMU DENGAN TELAK
Pernahkah kamu berpikir tentang jawaban? Ah, ternyata yang
namanya jawaban itu tidak selalu lugas dan tegas. Kadang, hanya berbentuk
tanda; diam dan hening. Seperti halnya tanya cintaku kepadamu.
Aku jatuh cinta kepadamu dengan telak. Kamu akan tahu kebenarannya,
kelak.
Kelak, saat waktu berpihak kepadamu; menyuguhkan arti
ketulusan cinta itu. Terlambat atau tidak, aku tak tahu.
Mungkin, aku bukan lagi orang yang sama saat kamu
menyadarinya. Tahu-tahu, kita terlambat untuk bersama atas nama cinta.
Maka, bacalah setiap tanda yang tercermin dari kata dan
gerak tubuhku. Bahwa, dengan telak aku jatuh cinta kepadamu. Dan, kamu tak
lagi butuh kata “kelak” untuk menemukan jawaban itu; sebelum semua terlambat di
lipatan waktu.
Posted by : http://moammaremka.tumblr.com/
RASA
Menyelahi pikiran perlahan-lahan
Hati-hati aku terjemahi rasa ini
Sosokmu begitu nyata
Hadirmu begitu ada
Dan sekarang, dengan begitu saja... akupun merasa cukup
Alunan nada yang berirama
Deretan narasi yang begitu bersuara
Gema suara hati
Segala yang tak tertangkap oleh indera
Seolah buta
Tetapi dapat ku rasakan dengan jiwa, dengan rasa!
-Jessica Johanna
-Jessica Johanna
Thursday, August 23, 2012
BULAT YANG BELUM SEMPURNA
kemelutku panjang
cukup rumit berliku
yaaa, mungkin bulatnya hanya belum sempurna
kita tunggu saja
karna pada akhirnya tidak ada yang bisa bohong
tidak ada yang bisa memaksa
tidak juga aku ataupun dia
tidak ada!
-Jessica Johanna
cukup rumit berliku
yaaa, mungkin bulatnya hanya belum sempurna
kita tunggu saja
karna pada akhirnya tidak ada yang bisa bohong
tidak ada yang bisa memaksa
tidak juga aku ataupun dia
tidak ada!
-Jessica Johanna
Tuesday, August 14, 2012
LABIRIN
Aku tersesat tak dapat jalan
Sebentar ada celah menjemput pulang, ku abaikan
Aku masih terus bermain di labirinmu
Terlalu menikmati tiap kelok misteri didalamnya
Kemudian celah lain menyapa
Yang kali ke dua ini melempar dilema tanya
"Tinggal" atau "keluar" ?
-Jessica Johanna
Sebentar ada celah menjemput pulang, ku abaikan
Aku masih terus bermain di labirinmu
Terlalu menikmati tiap kelok misteri didalamnya
Kemudian celah lain menyapa
Yang kali ke dua ini melempar dilema tanya
"Tinggal" atau "keluar" ?
-Jessica Johanna
TENTANG KAMU SUDAH TERLALU BANYAK
Terlalu banyak tentang kamu!
Aku dimana?
Tersesat di rupa siapa?
Sampai aku tak bisa temukan diriku sendiri!
Ah! tentang kamu sudah terlalu banyak!
Hingga aku lupa rupa diri ini, entah berbentuk apa
Ah! sudah terlalu banyak tentang kamu!
Kini aku ingin kembali pada diriku!
-Jessica Johanna
-Jessica Johanna
MENJAJAK
Tertatih
Merangkak
Terjerembab
Tergopoh
Tegak
Terhuyung
ah! aku kembali tertampar!
-Jessica Johanna
Merangkak
Terjerembab
Tergopoh
Tegak
Terhuyung
ah! aku kembali tertampar!
-Jessica Johanna
Sunday, August 12, 2012
SALJU GURUN
Di
hamparan gurun yang seragam, jangan lagi
menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak
akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.
Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun
hijau warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika
kau mati layu.
Di lansekap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.
Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah.
Di lansekap gurun yang mahaluas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.
Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah.
Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar
bergerak dua inci. Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau
berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau… berbeda.
-Dee - Filosofi Kopi
KUNCI HATI
Dalam raga ada hati, dan dalam hati, ada satu ruang tak
bernama. Di tanganmu tergenggam kunci pintunya.
Ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra.
Berkata-kata dengan bahasa yang hanya dipahami oleh nurani.
Begitu lemahnya ia berbisik, sampai kadang-kadang engkau tak terusik. Hanya kehadirannya yang terus terasa, dan bila ada apa-apa dengannya, duniamu runtuh bagai pelangi meluruh usai gerimis.
Tahukan engkau bahwa cinta yang tersesat adalah pembutaan dunia? Sinarnya menyilaukan hingga kau terperangkap, dan hatimu menjadi sasaran sekalinya engkau tersekap. Banyak garis batas memuai begitu engkau terbuai, dan dalam puja kau sedia serahkan segalanya. Kunci kecil itu kau anggap pemberian paling berharga.
Satu garis jangan sampai kau tepis : membuka diri tidak sama dengan menyerahkannya.
Begitu lemahnya ia berbisik, sampai kadang-kadang engkau tak terusik. Hanya kehadirannya yang terus terasa, dan bila ada apa-apa dengannya, duniamu runtuh bagai pelangi meluruh usai gerimis.
Tahukan engkau bahwa cinta yang tersesat adalah pembutaan dunia? Sinarnya menyilaukan hingga kau terperangkap, dan hatimu menjadi sasaran sekalinya engkau tersekap. Banyak garis batas memuai begitu engkau terbuai, dan dalam puja kau sedia serahkan segalanya. Kunci kecil itu kau anggap pemberian paling berharga.
Satu garis jangan sampai kau tepis : membuka diri tidak sama dengan menyerahkannya.
Di ruang kecil itu, ada teras untuk tamu. Hanya engkau yang
berhak ada di dalam inti hatimu sendiri.
-Dee, Filosofi Kopi
Friday, August 10, 2012
KEPALA DUA
Alhamdulillah, Subhanallah limpahan rahmat dan kasih Allah yang ga ada habisnya.. Gue bersyukur, hari ini sampai pada kali ke dua puluh gue ketemu sama tanggal 10 Agustus, hahahaha, kepala dua meeen, tanggung jawab baru meeen dan ga tau kenapa gue merasa ini babak baru dalam hidup gue. Rasanya di umur gue yang memasuki kepala dua ini gue harus bener-bener lebih responsible terhadap diri gue sendiri, gue harus bisa lebih matang, lebih dewasa dan tentunya lebih bijaksana dari sebelumnya. Gue berharap di umur gue yang ke dua puluh tahun ini ada lebih banyak manfaat yang bisa gue kasih buat orang-orang terdekat gue dan lingkungan sekitar gue, ada lebih banyak cinta dan kasih sayang yang gue tebar buat keluarga gue, sahabat gue, temen-temen gue dan sekitar gue. Gue pengen bisa jadi orang yang bisa membuat nafas orang lain menjadi sedikit lebih lega karena kehadiran gue. Dan semester 5,6,7,8 menanti di depan.. PI and skripsi, be nice ya dear :*
Gue seneng banget pagi tadi bisa kumpul bareng Ibu, Oo' and Jezzreel. Gue seneng banget dapet ucapan dan do'a langsung dari cowo-cowo kece yang ga lain dan ga bukan adalah ibal, Bejong, Tomy, Alvin, Imam, Babe. Gue seneng banget tetep ada do'a dan ucapan dari cewe-cewe cantik Cahaya, Iki, Marsa, Mayu, Ayu, Anggi, Ken, Via, Destri, Azizah, Laila...
Daaaaan ada yang mengejutkan...
Jam 2.30 pm, gue lagi ngangkang dan ketiduran, dan gue rasa gue ngiler itu yaaa, jeng jeng jeeeeng, secara mengejutkan Mayu dateng doong ke rumah. Gue kaget ya itu hahaha, secara bangun tidur dan masih blah bloh, setelah cukup sadar, iya beneran, Mayu tanpa ditemani siapa-siapa dateng ke rumah dan gue seneng banget..
Dan gue mikir, haduh, ini puasa-puasa, siang-siang, Mayu sendokiran pula, pasti perjalanan yang cukup melelahkan nyari ini itu dulu buat akhirnya nyampe ke rumah gue hehehe, makasih banget ya darleng, makasih juga buat bukunya :**
Pokoknya makasih banget buat semua ucapan dan do'a, dari semua temen-temen, bocah-bocah SMA, anak-anak kampus, keluarga GEDE and anak-anak rumah.. juga Arif, Faris, Yungki, Mas Ali, Ekoy, Kakak, Aras, Gopet, Bunyah... berarti banget buat gue guys, Barakallah yaaa :))
Thursday, August 9, 2012
SPASI
Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila
tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling
menyayang jika ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin
berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi.
Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah
dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi jangan lumpuhkan aku
dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah
saling membendung apabila tak ingin tersandung.
Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin
seiring dan bukan digiring.
-Dee, Filosofi Kopi
Wednesday, August 8, 2012
ANONYMOUS
"If the love is real, then it will come back to you. if not, look ahead for new life, don't stop at this point"
"You need to take bad to taste the good"
"You need to take bad to taste the good"
HANTARAN
Karena semua adalah perjalanan, bukan tujuan.. Proses, dan bukan hasil. Semoga sampai pada intinya... Pelan-pelan!
-Jessica Johanna
-Jessica Johanna
CUACA
Cuaca bagi kami adalah metafora. Menanyakan cuaca menjadi
ungkapan yang digunakan saat masing-masing pihak menyimpan hal lain yang gentar
di utarakan.
“Bagaimana cuacamu?”
“Aku biru.”
“Aku kelabu.”
Keangkuhan memecah jalan kami, kendati cuaca menalikannya.
Kebisuan menjebak kami dalam permainan dugaan, lingkaran tebak-menebak, agar
yang tersirat tetap tak tersurat.
“Bagaimana cuacamu?”
“Aku cerah, samasekali tidak berawan. Kamu?”
“Bersih dan tenang. Tak ada awan.”
Batinku meringis karena berbohong. Batinnya tergugu karena
telah dibohongi. Namun kesatuan diri kami telah memutuskan demikian :
menampilkan cerah yang tak sejati karena awan mendung tak pantas jadi pajangan.
Cuaca demi cuaca melalui kami, dan kebenaran akan semakin
dipojokkan. Sampai akhirnya nanti, badai meletus dan menyisakan kejujuran yang
bersinar. Entah menghangatkan atau menghanguskan.
-Dee, Filosofi Kopi
Tuesday, August 7, 2012
SURAT YANG TAK PERNAH SAMPAI
Cinta butuh dipelihara.
Bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba mengejutkan, cinta ternyata masih
butuh mekanisme agar mampu bertahan.
Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar, atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkananmu—-entah kapan dan kenapa. Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan… Karena cinta adalah mengalami.
Cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. Lebih besar, cinta adalah dia dan kamu. Interaksi. Perkembangan dua manusia yang terpantau agar tetap harmonis. Karena cinta pun hidup dan bukan cuma maskot untuk disembah sujud.
Kamu ingin berhenti memencet tombol tunda. Kamu ingin berhenti menyumbat denyut alami hidup dan membiarkannya bergulir tanpa beban.
-Dee, Filosofi Kopi
Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar, atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkananmu—-entah kapan dan kenapa. Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan… Karena cinta adalah mengalami.
Cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. Lebih besar, cinta adalah dia dan kamu. Interaksi. Perkembangan dua manusia yang terpantau agar tetap harmonis. Karena cinta pun hidup dan bukan cuma maskot untuk disembah sujud.
Kamu ingin berhenti memencet tombol tunda. Kamu ingin berhenti menyumbat denyut alami hidup dan membiarkannya bergulir tanpa beban.
-Dee, Filosofi Kopi
Monday, August 6, 2012
ECHOES IN ETERNITY
What we do in life echoes in eternity
Setiap peristiwa di jagad raya ini adalah potongan-potongan mozaik. Terserak disana-sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. Namun, perlahan-lahan ia akan bersatu membentuk sosok seperti montase Antoni Gaudi. Mozaik-mozaik itu akan membangun siapa dirimu dewasa nanti. Lalu apapun yang kau kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian...
-Pak Balia, Sang Pemimpi
Setiap peristiwa di jagad raya ini adalah potongan-potongan mozaik. Terserak disana-sini, tersebar dalam rentang waktu dan ruang-ruang. Namun, perlahan-lahan ia akan bersatu membentuk sosok seperti montase Antoni Gaudi. Mozaik-mozaik itu akan membangun siapa dirimu dewasa nanti. Lalu apapun yang kau kerjakan dalam hidup ini, akan bergema dalam keabadian...
-Pak Balia, Sang Pemimpi
4/8/2012
Selamat pagi
cinta
Hujan lebat
menghapus jejaknya
Tawa ringan
angin membawanya terbang melayang
dan kemudian cahaya menghantarkan sosoknya
Lengang!
Dan sinar
mentari masuk menembus rimbun pepohonan
Tumbuhan yang
meranggas
Akar yang
menjalar
Tapi hanya
daun berguguran
Dan kini,
musim semi menghampiri
-Jessica Johanna
-Jessica Johanna
METAMORFOSA
Kulihat sudut
lain dari pembicaraan tadi
-Jessica Johanna
Langitku cerah
Ada pelangi
pula disana
Bertabur
bintang dan terlukis aurora melambai-lambai
Ada satu
ketenangan dan kutemukan insightku
Semoga kamu
selalu secerah dan secantik ini yaa
Hangatnya cahaya yang selalu menghampiri
Sejuk tetes embun yang tersuguhkan ditiap paginya
Dan angin mengantarkanku
Di titik ordinat inilah aku berdiri
Berharap
dengan hati seringan kapas
Wahai
langkahku, temukanlah mozaikmu
-Jessica Johanna
Wednesday, August 1, 2012
TERTAHAN
Rasanya aku ingin memeluk malam ini
-Jessica Johanna
Menyimpannya selalu dalam memori pengkristalanku
Dan aku tak pernah tau kapan ia bermula
Dimana waktu terasa begitu bergulir, begitu mengalir dan
sejenak terhenti
Ada kesejukan yang berdesir ditiap detaknya
Membawa tiap detiknya terasa
Kucermati ada rasa yang membuncah, namun tertahan!
Terlalu naif untuk tidak diungkapkan
Terlalu tercekat pula untuk hanya bisa terdiam
Pun terlalu terbata untuk dapat bersuara
13/9/2011
KONTRADIKSI
Memercik sejuk layaknya embun membasahi Bumi
Halus dan lembut butirnya membasuhi
Bagai malam tak berbintang
Tak ku temukan asa berkecamuk dan tak satupun suara menggema
Bisu... namun rasanya begitu bersuara
Dan sayatan tak pernah seperih pun semanis ini
-Jessica Johanna
13/8/2011
Subscribe to:
Posts (Atom)