Sunday, April 22, 2012

CERITA MINGGU INI


Hari ini hari Minggu tanggal 22 April 2012. Dan gue mau cerita..

Seminggu kemaren itu spektakurer, bukan ler lagi! Spektakurer karna LIPSI 2012. Spektakurer karena hari Jum’at tanggal 13 masih gembling. Spektakurer karna hari minggu tanggal 15 gue baru balik jam 2 malem abis makan pancong bareng Ayu, Ibal, Bejong, Faris and Alvin. Spektakurer karna kulit kebakar basket outdoor di PK. Spektakurer karna Ayu muntah. Spektakurer karna Galih ngerokok mulu. Spektakurer karna Dimas selalu ngomong “plongoooo”, spektakurer karna Mayang gatel-gatel dan spektakurer karna Ka Andra bilang “kalo cuma ngitungin bulutangkis doang gue bisa deh hehe, tapi kalo out atau masuknya ga ngerti” hehehehe...

Dan 6 hari kebelakang adalah best moment with anak-anak Psikologi Gundar.

Tanggal 16-21 April kemaren adalah acara gue bareng anak-anak Departemen Olahraga. Kita ada acara namanya LIPSI (Liga Psikologi) dimana itu adalah pesta olahraga tahunan fakultas kita di kampus.
Hari pertama, basket udah spektakurer abis, kita mulai jam 12 siang dan selesai sore.. Dan itu outdoor yaaa, jadilah semua wajah layaknya udang rebus pada merah merona dan nyampe rumah belang-belang hahaha.. Hari kedua gue ga bisa tidur pules karena dihantui bagan pertandingan dan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Kekhawatiran-kekhawatiran takut acara ngaret, sepi dan sebagainya.

Hari ketiga badminton and futsal dimulai. Gue lega banget karena semua berjalan dengan lancar dan euforia semua angkatan semarak banget. GS hidup banget. Apalagi di futsal cowok, ramenyaa huru hara banget deh. Gue sendiri ga nyangka acara bakal sebegitu ramenya dan semua pada mau bantuin kita. Gue bersyukur, banyak banget kemudahan-kemudahan yang Allah kasih selama LIPSI berjalan.

Hari Kamis dan Jum’at ramenya makin-makin karena futsal udah mulai masuk babak perempat final and semi final dan hari Jum’at dimulai futsal cewe. Haahaha, tau sendiri kan kalo cewe-cewe main futsal, rumpi banget deh pokoknya, ga pemain, ga penonton, ga panitia, semua bersorak rame.. Ada yang goyang-goyang jaring, ada yang bawa spanduk tulisan tangan sendiri, ada yang kecipratan air, ada yang nyanyi yel-yel hasil karangan detik itu juga, ada yang plongo di table saking mantengin pertandingan, ada yang bawa-bawa towa, ada yang kepleset, macem-macem deh pokoknya, saking serunya kita rame-rame-an... hahahaha


Sabtu hari terakhir, dan jujur gue sendiri ga gitu ngeh kalo tu hari hari terakhir. Berhubung basket and badminton udah kelar, gue and Ayu bantuin Dimas and Mayang di table futsal. Pertandingan final semua dateng.. Semua rame, semua kompak, semua seru! Gue seneng banget..


Sampe akhirnya acara pembagian hadiah, disitu gue baru ngerasa, Ya Allah, ga keulang lagi moment-moment rempongnya ngurusin pertandingan, gemblingnya bikin bagan, rempongnya bawa tas gemblok dengan berjinjing tas tambahan di kanan kiri sampe dikira mau kemping sama tetangga gue.


Ga keulang lagi deh hiruk pikuk pertandingan. Ga keulang lagi dengerin Ayu cerita sampe matanya berbinar-binar gitu, ga keulang lagi ngeliat Mayu senyum-senyum and lucu sendiri ngomongin orang. Ga keulang lagi nyocokin peserta satu-satu nulisin nama di foto. Ga keulang lagi bercucur keringet masuk lab bareng Bejong buat praktikum. Ga keulang lagi pulang malem sampe susah nyari angkot. Ga denger lagi deh Mayang lucu nahan gatel bilang “Chiik, gateeel” karna dia kemaren lagi kena iritasi kulit dan gemes karna ga boleh di garuk, ga denger lagi deh Dimas sewot banget ngomong “plongo” kalo kita lemot mbalik score di table.. Ga ngeliat lagi deh rokoknya Galih di ambil, di injek and di tendang ke got sama Ayu, hahahaha.. You’re rock guys. We are family.. Best moment with you all :’)


Cerita di Suatu Pagi

Subhanallah.. Pagi tadi aku bermimpi.. Aku bermimpi membaca catatan kecilmu tertanggal 27 Februari yang berisi semua sosok terdekat dalam hidupmu dan betapa mereka berarti untuk dirimu. Di lembar paling belakang, di baris akhir tertulis "dan Chika.. she'sloveofmylife"

Dan kamu mulai membuka suara, "yang kayak gitu harus gue tulis dimana lagi Chik? Di blog kakak gue?"

Mataku menghangat melihat tulisan itu, hatiku lega, perasaanku dipenuhi cinta. Pertanyaanku selama ini telah terjawab tanpa harus aku verbalkan. Namaku ada disana, ditulisan itu. Tulisan yang aku yakin hanya akan kamu bagi kebeberapa orang tertentu saja untuk mengetahuinya.

Dan kali ini aku telah di yakini, kali ini langkahku meringan. Tanpa perlu berkata-kata lagi, aku dapat melihat perbedaan tatapan itu, aku bisa merasakan leganya air wajah itu, dan aku menangkap luwesnya gerak gerik itu. Kali ini kabut keraguan itu tidak ada lagi, kali ini abu-abu tidak nampak lagi. Sekarang tidak ada lagi aku atau kamu, yang ada adalah kita.


-Jessica Johanna
Recognize and realize, move bit just a little fast.. And then here we are again, baby :')






Sunday, April 8, 2012

Cerita Hari Ini

Hari ini, gue belajar.. Hari ini gue melihat. Hari ini gue mendengar. Hari ini gue menemukan. Kali ini benar-benar hanya sekedar. Kali ini gue tertampar. Kali ini no offense no defense. Gue ketemu pada saat dimana gue bener-bener ga siap. Mungkin bukan jatah gue hari ini untuk lari. Bukan juga jatah gue untuk menghindar. Bukan jatah gue untuk siap, bukan jatah gue untuk cukup masang kuda-kuda, bukan jatah gue untuk nolak.
Tapi kali ini, ga bisa gue tahan lagi.

Gue nemu sekarang. Dan gue bersyukur. Gue ga nyesel sama yang udah-udah. Gue rasa itu tabungan gue buat hari-hari besok yang bakal gue temuin. Gue berharap itu semua bisa nolong gue ketika gue nemuin suatu kesulitan. Gue ga bisa menggambarkan bagaimana rasanya. Gue cuma bisa bilang, itu semua cukup.

Hari ini gue belajar untuk tetap tenang. Belajar untuk mengontrol. Belajar untuk menerima. Belajar untuk sabar. Belajar untuk tidak mengelak. Dan gue belajar untuk menguatkan diri gue sendiri. Gue belajar untuk mengendalikan. Gue belajar untuk tetap merasakan kedamaian dalam diri gue sendiri biarpun dari luar gue diserang.. Diserang secara halus dan sembunyi-sembunyi. Dan gue belajar, diam terkadang adalah cara terbaik buat bikin orang lain jadi mikir. Dan diam, ampuh banget bikin semua netral lagi.

Dan cukup. Gue ga mau nyerang balik. Mungkin terkadang salah ya kalo kita terlalu baik sama orang. Jadinya malah di manfaatin. Tapi gue ga peduli. Bahkan ketika mata gue melihat itu, hati gue masih aja bilang nggak! Hati memang memiliki logika yang tidak mampu di pahami akal pikiran. 

Bokap selalu bilang, okelah kalo kamu ga bisa berbuat baik sama orang, paling nggak kamu jangan jahat sama orang.

Dan pada saat lo ikhlas, di situlah lo ngerasain, nggak ada tu yang namanya sia-sia, nggak ada yang namanya percuma, dan nggak ada tu yang namanya penyesalan. Yang ada, mau orang memperlakukan lo kayak apa juga, lo bakal nerima, lo ga nyerang balik, lo ga bakal peduli tu mau tu orang ngejahatin lo kayak apa juga! dan lo bisa berdamai dengan diri lo sendiri dan lo akan ngerasain pada saat lo bisa menguasai dan mengendalikan ego lo, disitulah kemenangan lo, kemenangan lo terhadap diri lo sendiri! Di situlah kualitas lo di uji, sebagai pribadi dari seorang manusia!



Who would have known how bittersweet this would taste?
Hari ini cukup memberi arti, bahwa gue harus bisa lebih berhati-hati


Tuesday, April 3, 2012

CUKUP

Ku akhiri lakon ini
Tersadar pula selama ini
Sekedar hanya sekedar
Kata-kata sebatas tenggorokan
Dan tampilan hanya sebatas polesan
Dalam memang mungkin
Tetapi cukup adalah cukup
Bukan kamu, tapi aku!
Cukuplah tersimpan..
Batas rasa yang tak berlogika


-Jessica Johanna

PSIKOSOMATIS

Jakarta, Psikologi Zone – Psikosomatis merupakan gangguan psikis yang mampu menyebabkan gangguan dalam bentuk fisik. Orang yang mengeluhkan kondisi fisik, namun setelah dilakukan pemerikasaan medis tidak ditemui penyebab fisiologis. Pemicu sebenarnya adalah stres dan depresi yang tidak disadari.
“Secara umum, sebenarnya semua penyakit adalah psikosomatis. Artinya, setiap penyakit memiliki pendekatan psikosomatis atau sering dikenal sebagai biopsikososial,” ungkap Dr Andri, SpKJ, Pengajar Psikiatri di Fakultas Kedokteran UKRIDA, Sabtu (31/3).

Setiap penyakit memiliki sisi biologi, psikologi dan sosial. Penderita yang pernah mengalami penyakit stroke, rentang mengalami depresi, namun depresi itu sendiri bisa kembali menyebabkan stroke. Siklus ini akan tetap ada sepanjang seseorang tidak bisa mengontrol kondisi psikis.

“Kasus ini sering dialami dan terjadi juga pada keluarga saya. Om saya mengalami gejala depresi setelah kena stroke sehingga terkena stroke lagi dan akhirnya meninggal saat kena stroke yang kedua. Jadi, kami melihat gangguan jiwa itu sangat erat hubungannya dengan gangguan fisik,” kata dr Andri.
Sampai saat ini masih belum ada dokter atau pasien yang menyadari akan adanya pengaruh kondisi kejiwaan dengan munculnya penyakit medis.

Dr Andri bercerita pernah menangani pasien yang sudah 5 tahun mengalami gejala psikosomatis, namun keluhan itu berpindah-pindah, dari jantung, paru-paru dan seterusnya. Pengobatan medis dilakukan hingga ke luar negeri, namun tidak ditemui penyebab fisiologis. Ternyata, penyebab keluhan fisik tersebut diketahui dari kondisi kejiwaan yang terganggu.

“Dasar gangguan psikosomatis itu kan depresi dan cemas. Akhirnya pasien tahu kalau sistem otak kacau, maka pikiran, perasaan dan perilaku juga ikut ngaco. Sistem otak kacau karena disebabkan stres, stres itu disebabkan lingkungan dan genetik. Gangguan ini berputar-putar dan kita harus memotong siklus itu,” papar dr Andri. (dtk/mba)

Sumber : http://www.psikologizone.com/psikosomatis-gangguan-psikis-pengaruhi-kesehatan-fisik/065116000